Jadikan Aku yang Terakhir Bagimu


Ocha Lover memang benar ya kalau wanita biasanya selalu diidentikkan dengan kelembutan, kesantunan, dan keindahan… ho ho ho itu sih pasti kan sudah kodratnya wanita sebagai kaum hawa…. Tapi…., ketika ia merasa terkhianati maka ia akan cepat berubah menjadi orang yang mudah bersedih bahkan menjadi seorang pendiam dan tidak mau lagi percaya pada seseorang. Atau mungkin saja ia akan berubah menjadi seseorang yang mudah marah, mudah tersinggung dan penuh emosi.

Tidak semua memang, tapi juga tidak sedikit yang mengalaminya. Hasrat seorang wanita untuk menjadi yang terakhir bagi seorang laki-laki membuatnya terlihat sebagai seorang yang posesif, suka ngatur dan menjadi pencemburu berat. Namun, dibalik itu semua ternyata ada rasa “KETAKUTAN” yang kuat, bahwa ia akan merasa takut dikhianati pasangannya. Bagaimana tidak, jika setiap hari seorang laki-laki dihadapakan dengan puluhan bahkan ratusan wanita (yang bukan mahram) yang dengan mudah menampakkan auratnya.


Tidaklah mudah memang untuk menjaga pandangan bagi laki-laki, apalagi dihadapkan dengan berbagai pesona wanita yang tak mampu menjaga kehormatan dan kemuliaannya. Jadi wajar saja ketika seorang wanita was-was terhadap pasangannya yang notabene juga manusia biasa yang bisa khilaf kapan saja. Bukan karena ia tidak percaya atas kehendak Allah yang dengan mudah menutup mata seseorang dari kemaksiatan, tapi justru karena ia terlalu yakin akan kehendak Allah maka ujian-ujian akan terus berdatangan, sehingga ia takut jika orang yang ia sayangi justru lari kepangkuan maksiat.

Berawal dari makhluk yang bernama cinta” dengan mudah menjalari darah seorang insan, maka wajar jika ada seorang laki-laki dengan keimanan yang tidak kuat, dengan mudahnya ia berpaling atas nama cinta. Bukan tidak mungkin jika seorang laki-laki  ataupun seorang wanita terang-terangan berselingkuh dengan alasan sudah tidak cinta lagi dengan pasangannya ataupun sudah tidak ada kecocokan lagi. Coba pikirkan deh Ocha Lover, benarkah kebahagian bisa didapat dengan jalan kemaksiatan? Hanya kebahagiaan sesaatlah yang menyesatkan yang membuat sang Syetan tertawa terbahak-bahak.

Wajar akhirnya jika ada seorang wanita yang enggan ataupun takut pasangannya memberikan cintanya pada orang lain, karena keinginannya yang kuat untuk menjadi pelabuhan terakhir untuk pasangannya. Namun sayang, karena keinginannya yang kuat inilah sebagian wanita memilih bersikap posesif terhadap pasangannya. Bukankah sesuatu yang berlebihan juga tidak baik walaupun dengan alasan takut kehilangan, terlalu cinta, takut dikhianati.

Tidak ada yang salah jika kamu, aku, kita sebagai sebagai makhluk khususnya seorang wanita ingin menjadi pelabuhan terakhir bagi pasangan kita, hanya saja tetap ada batasan privasi atas sebuah hubungan. Jangan sampai karena ketakutan kita, keposesifan kita, berimbas pada kejenuhan, merasa terganggu, bahkan sakit hati membuat pasangan kita lari pada kemaksiatan. Tapi bukan berarti kita jadi membebaskan pasangan kita sebebas-bebasnya, kita wajib melapisi pasangan kita dengan kepercayaan namun tetap terjaga dengan komunikasi yang intensif, menggandengnya ketika kita melihat pasangan sudah beralih jalur yang tidak di ridhoi Allah, dan yang harus tercukupi adalah kasih sayang dan rasa syukur.

Cinta hadir untuk diberikan dengan lembut dan penuh kasih, bukan dengan penuh kekangan, walaupun aku selalu ingin menjadi yang terakhir bagimu.

Semoga bermanfaat

Unknown :: Siluet Senja ::

Makasih sudah berkunjung di blog ini dan udah mau membaca postingan Ocha tentang Jadikan Aku yang Terakhir Bagimu . kritik dan saran yang membangun dapat Ocha Lover ataupun pengunjung sampaikan melalui kotak komentar yang telah Ocha sediakan. semoga postingan Ocha yang satu ini bermanfaat buat semuanya. Dan jangan lupa isi buku tamunya okey...

~ Best Regard's : Ocha ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar